Sebelum kita melihat kembali teknologi ponsel keluaran terbaru dengan berbagai macam space dan kemampuan memori, mari kita sekarang menengok bersama-sama tentang teknologi apa saja yang sudah menemanimu di era sebelumnya hingga mencapai saat ini. Teknologi ini berkaitan dengan alat komunikasi.
Masih ingatkah kalian dengan telepon umum, sebelum ponsel merebut pasar dunia sebagai kebutuhan komunikasi hingga saat ini. Sekarang, artikel ini akan membahas tentang Telepon Umum yaitu Telepon Koin, Telepon Kartu dan kerabatnya yaitu Warung Telepon.
Nostalgia, namun penuh dengan perjuangan. Berawal dari antrian untuk menelepon, atau bagi kalian yang pernah PDKT dengan menggunakan cara ini. Hal ini terjadi karena tidak semua orang memiliki telepon di rumahnya.
Telepon Umum itu sendiri merupakan fasilitas layanan publik yang penggunaanya dapat dengan memasukkan koin atau menggunakan kartu.
Sejarah
Penemu telepon umum oleh William Gray tahun 1889 yang awal penempatannya pada sebuah bank yang berlokasi di HartFord, Connecticut, Amerika Serikat.
Pada tahun 1905 Bell menciptakan telepon umum koin untuk pertama kalinya secara outdoor pada Jalan Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat.
Tahun 1910 Western Electric dan Grey Telephone Pay Station Co membuat coin collector dan menggunakan hak paten dari Bell yang semula menciptakan telepon umum koin.
Perkembangan pun terus berlanjut, pada tahun 1950 Bell mendesain kembali dengan menggunakan bahan kaca dan alumunium untuk menggantikan kayu sebagai bentuk perubahan zaman pada saat itu.
Jika sejarahnya di Indonesia sendiri, bermula saat karyawan Perumtel melakukan perjalanan ke London dan terinspirasi untuk menerapkannya saat kembali ke Indonesia.
Telepon Umum
Alat komunikasi ini menggunakan uang sebagai alat pembayarannya, kebanyakan menggunakan pecahan uang 200, 500, dan 1000. Pengguna harus menyesuaikan sesuai dengan oecahan uang saat memasukkannya. Jika pembicaraan lewat telepon sudah berakhir duluan, maka otomatis telepon umum akan mengeluarkan kembaliannya.
Selain menggunakan koin, ada juga yang menggunakan kartu sebagai alat pembayaran telepon umum. Masyarakat dapat membeli kartu kepada gerai yang menjual kartu tersebut. Perawatan dilakukan oleh petugas yang biasanya berkeliling untuk mengecek situasi telepon umum saat itu.

Warung Telepon
Warung Telepon atau orang mengenalnya dengan istilah Wartel, merupakan bagian dari telepon umum lainnya. Layanan ini berdiri sejak 8 Januari 1992 dan biasanya ada pemiliknya untuk menjaga. Wartel berbentuk telepon umum yang terdiri dari bilik yaitu KBU (Kamar Bicara Umum).

Pemilik wartel bergabung dalam APWI (Asosiasi Pengusaha Wartel Indonesia). Pemilik wartel terdiri dari perorangan, BUMD, BUMS, atau koperasi. Pelayanan yang tersedia terdiri dari telepon lokal, antarwilayah, interlokal (SLJJ), dan sambungan langsung Internasional.
Pembayaran yang dilakukan konsumen tidak sama seperti Telepon Umum, pembayaran dilakukan setelah konsumen selesai melakukan komunikasi, dan tarifnya sesuai dengan argometer yang menempel di dinding bilik telepon atau KBU.